Kamis, 18 April 2013

"SHODAN" SEARCH ENGINE MENAKUTKAN...!


Istilah mesin pencari atau “search engine” sudah tidak asing lagi di telinga kita. ada Google, Yahoo, Bing, dan lain sebagainya. Namun pernahkan anda mendengar mesin pencari bernama Shodan. saat anda membuka homepagenya di www.shodanhq.com ada slogan tertulis “Expose Online Devices”. Dari slogan tersebut harus diakui bahwa mesin pencari ini cukup mengerikan dan menghawatirkan. Bahkan, John Matherly, sang pencipta Shodan mengklaim bahwa mesin pencari buatannya adalah mesin pencari yang paling menakutkan di internet.
Shodan adalah sebuah mesin pencari yang dirancang untuk mencari perangkat dan sistem komputer yang terhubung dengan internet. Situs ini diluncurkan pada tahun 2008 oleh programmer John Matherly, yang memiliki ide mencari peralatan-peralatan yang terhubung dengan Internet. Shodan dianggap sebagai versi “gelap” dari Google yang mampu mencari server, webcam, printer, router, dan semua perangkat yang terhubung dengan internet. Berbeda dengan Google yang digunakan untuk mencari sebuah artikel, situs, atau informasi terkait web.



Shodan bekerja tanpa henti dan mengumpulkan informasi jutaan perangkat dan layanan yang terhubung dengan internet setiap bulan. Mesin pencari “gelap” Shodan ini mampu menemukan sistem lampu lalu lintas, kamera CCTV, perangkat otomatisasi rumah, sistem kontrol untuk taman air, pompa bensin, pendingin anggur hotel. Bahkan, sistem pembangkit listrik tenaga nuklir dapat ditemukan menggunakan Shodan.
Shodan For Hackers - BinusHacker
John Matherly mengatakan bahwa Shodan membatasi hingga 10 hasil pencarian tanpa akun dan 50 hasil pencarian jika menggunakan akun. Sang pencipta Shodan mengatakan bahwa tujuan diciptakannya Shodan adalah untuk kebaikan.
MApa yang krusial yang membuat Shodan mampu untuk melakukan hal (pencarian) ini – dan apa yang membuat Shodan begitu menakutkan – adalah bahwa sangat sedikit dari perangkat yang terhubung dengan internet menerapkan keamanan yang benar-benar baik.
Ini adalah kegagalan keamanan besar-besaran kata HD Moore, Chief Security  dari Rapid 7, yang mengoperasikan versi pribadi database Shodan seperti untuk tujuan penelitian sendiri.
Pada Defcon cybersecurity conference tahun lalu Dan Tentler seorang Tester penetrasi keamanan independen, menunjukkan bagaimana ia menggunakan Shodan untuk menemukan sistem kontrol untuk menguapkan pendingin, pemanas air bertekanan, dan pintu garasi. Ia juga menemukan tempat pencucian mobil yang bisa dinyalakan dan dimatikan, sebuah arena hoki di Denmark yang dapat dicairkan dengan mengklik tombol. Seluruh sistem kontrol lalu lintas Sebuah kota yang terhubung ke Internet dan dapat dimasukkan ke dalam “test mode” dengan entri perintah tunggal. Dan dia juga menemukan sistem kontrol untuk pembangkit listrik tenaga air di Perancis dengan dua turbin yang masing-masing menghasilkan 3 megawatt.
Anda benar-benar bisa melakukan beberapa kerusakan serius dengan hal ini,” kata Tentler.  Ini adalah hal yang menghawatirkan jika jatuh ke tangan yang salah.
BinusHacker - Shodan HQ
Seperti yang dilansir dari CNN (08/04/2013), kehadiran Shodan ini tetap seperti sebuah pedang bermata dua, baik tidaknya mesin pencari Shodan ini akan tergantung dari penggunanya.




Jumat, 12 April 2013


WAKAPOLRI COBA ALAT KOMUNIKASI SENKOM

Senkomjaya21.blogspot.com | Jakarta : Kecepatan  alat komunikasi yang digunakan Senkom Mitra Polri dalam menyampaikan informasi dari seluruh penjuru tanah air kepada aparat terkait di pusat, menarik perhatian Wakapolri Komjend Nanan Soekarna untuk mencobanya setelah penutupan diklat Kamtibmas dan Telematika di Gedung Minhajurrosyidin Lubang Buaya Jakarta Timur (11/3/13).

Di hadapan 500 peserta diklat telematika Nanan Soekarna melakukan komunikasi dengan Misyadi anggota Senkom Mitra Polri di Patumbak Medan Amplas Sumatera Utara mempergunakan HT yang tersambung se nusantara.

Silahkan terus koordinasi dengan kami dalam menjaga kamtibmas di wilayah masing-masing dan selamat bertugas, kata 
Nanan dalam komunikasi tersebut.


Komunikasi yang dilakukan Wakapolri langsung didengarkan dan direspon oleh anggota Senkom Mitra Polri di seluruh penjuru nusantara dengan mempergunakan HT.

Peralatan seperti inilah yang kami butuhkan, agar setiap tanda-tanda adanya kejadian adanya gangguan kamtibmas dapat segera disampaikan, tambahnya.

Alat komunikasi Senkom Mitra Polri terdiri dari analog dan digital, dengan swadaya memanfaatkan alat komunikasi masa lalu seperti HT dan Rig dimodifikasi untuk dimaksimalkan penggunaannya, digabung dengan teknologi masa kini sehingga bisa dipakai komunikasi jarak jauh seperti semboyannya menembus jarak tanpa batas.  (Yusuf)

SENKOM GELAR DIKLATNAS KAMTIBMAS DAN TELEMATIKA



Jakarta - Bertempat di kawasan Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (9/4/2013) Sentra Komunikasi Mitra Polri atau disingkat SENKOM, melaksanakan upacara Pembukaan DIKLAT KAMTIBMAS DAN TELEMATIKA ANGKATAN IV TAHUN 2013, dihadiri sejumlah pejabat lembaga Negara seperti dari Kementerian, sejumlah pejabat Kepolisian dan TNI, serta tokoh berbagai ormas dan organisasi kepemudaan. Peserta diklat sebanyak 1500 peserta berasal dari perwakilan seluruh Indonesia, akan mengikuti kegiatan selama tiga hari kedepan, 9-11 April 2013. Disamping mengikuti kegiatan diklat yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan personil (puanpers) anggota SENKOM, juga dilakukan Rakornas dengan Mabes Polri untuk kembali mengevaluasi berbagai peran serta SENKOM dalam kegiatan Kamtibmas serta sosialisasi program tahun 2013 dan memperkenalkan kepengurusan nasional, serta propinsi.

Ketua Umum Senkom Mitra Polri, H.M Sirot, SH, SIP mengatakan, tujuan diadakan diklat ini selain untuk meningkatkan kemampuan personil SENKOM juga untuk mengokohkan kembali semangat serta komitmen dalam peran serta sebagai warga negara memperkokoh persatuan dan kesatuan. Sebagaimana diketahui dewasa ini semakin banyak dan semakin tinggi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan ditengah masyarakat, yang ini jelas akan melemahkan sendi-sendi kita dalam berbangsa dan bernegara. "Untuk itu, kemampuan personil masyarakat yang tergabung dalam KUATCAD (kekuatan cadangan) harus ditingkatkan sehingga benar-benar menjadi RATIH (Rakyat Terlatih, red) yang siap berperan dalam menjaga ketertiban dalam hidup bermasyarakat. Apalagi ancaman itu juga makin canggih, tak hanya fisik, melainkan juga ideologi yang mengancam landasan kita dalam berbangsa dan bernegara,

Demikian halnya kejahatan Cyber, dengan kemampuan di bidang telematika personil senkom juga dapat membantu pemerintah dalam melacak dan melakukan intercept terhadap pelaku cybercrime," terang Sirot. "Pelatihan ini juga menjadi semacam ujian bagi personil SENKOM mengenai komitmen kami dalam peran aktif terhadap negara. Mereka datang dari seluruh Indonesia membiayai dirinya sendiri sehingga diklat ini bisa berlangsung. Hal mana jarang terjadi sebuah organisasi kemasyarakatan yang kemandiriannya seperti SENKOM ini," jelas Sirot. Dalam rekrutmen, seorang calon anggota SENKOM harus memiliki penghasilan tetap baik dengan bekerja atau memiliki usaha sendiri. Dari sinilah kemandirian itu terbentuk karena anggota bisa membiayai dirinya sendiri dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan di tingkat nasional maupun di daerah masing-masing. Disamping kemandirian, seleksi masuk SENKOM juga tergolong ketat, karena seorang calon anggota harus menjalani test kecakapan hingga dinyatakan lulus.

Namun yang biasanya dianggap sulit justru komitmen moral ketika seorang calon anggota harus dapat membuktikan dirinya "bersih" dari Moh Limo atau tidak melakukan lima hal. "Moh Limo ini falsafah yang dikenalkan oleh Sunan Ampel, salah satu Walisongo, memang tidak ada dalam AD/ART namun harus lolos dalam fit and proper test calon anggota. Moh Limo ini mencakup "5 tidak": Tidak Madat atau narkoba (termasuk tidak merokok); Tidak Madon (main perempuan), Tidak Minum Miras, Tidak Main (judi), Tidak Maling (kriminil). Sebab itulah pola rekrutmen pun selain dilakukan dengan sistem rekomendasi," ungkap Ketum Senkom menjelaskan. [rachmat/mahar/generasiindonesia.com]