Kamis, 04 Juli 2013

KEUNGGULAN SUKHOI


Percaya atau tidak, Australia saat ini tengah berusaha untuk mengatasi ancaman yang bisa ditimbulkan oleh jet-jet tempur Sukhoi di Asia Tenggara. Dalam beberapa dekade terakhir, jarak yang jauh dan minimnya jangkauan pesawat-pesawat tempur angkatan udara di Asia Tenggara, memang masih memberikan rasa aman bagi Australia. Namun untuk saat ini, keamanan Australia terkikis oleh kedatangan jet-jet tempur super manuver Sukhoi 27 Flanker dan Sukhoi 30 Flanker C.

Jet-jet tempur Sukhoi ini sudah melengkapi Angkatan Udara China, Indonesia, Malaysia dan Vietnam dalam jumlah yang besar. Kedatangan Sukhoi ini telah membuka "teater baru" di Asia Pasifik. Pilot Angkatan Udara Australia, yang semula menganggap dirinya dominan karena menggunakan F-18 Hornet dan pembom F-111 Aardvark, sekarang harus "menutup muka" dari Flanker Sukhoi yang memang unggul hampir pada setiap aspek. Akuisisi Sukhoi Su-27SK dan Su-30MK buatan Rusia ini oleh negara-negara di Asia Tenggara, menyajikan sebuah kenyataan bahwa dimana F/A-18A/B/F Australia kalah dalam hampir semua parameter kinerja utama, baik oleh Su-30 maupun Su-27.

Dari perspektif analisis strategis, akusisi alutsista canggih oleh negara-negara marginal stabil seperti Indonesia atau pemain regional lainnya, harus menjadi perhatian yang serius - walaupun ini masih diluar jumlah mengesankan yang diakuisisi oleh China. Kedatangan alutsista jarak jauh seperti Sukhoi dan suiterudal canggih di kawasan Asia Tenggara memang bisa meresahkan Australia, dan menyajikan konteks strategis yang sama sekali baru.

Manuver Sukhoi ( misal: Pughacev Cobra*  ) memang legendaris, dengan jangkauannya yang lebih dari 3000 km, memberikan Flanker Sukhoi keunggulan dalam pertempuran udara. Memungkinkan untuk melakukan taktik probes and U-turns berulang (sebuah taktik Perang Dingin Rusia), yang dapat membuat lawannya bingung dan rentan dalam sebuah pertempuran udara. Memburu Sukhoi akan menjadi salah satu pekerjaan yang paling berbahaya dalam pertempuran.


Bahkan, jangkauan yang luar biasa dari Sukhoi ini dapat ditingkatkan dua kali lipat dengan air refueling(pengisian bahan bakar di udara). Bayangkan bagaimana kekuatan Sukhoi Indonesia jika suatu hari diperkuat dengan pesawat tanker, pasti sangat meresahkan Australia. Untuk saat ini, Sukhoi-sukhoi Indonesia dapat memperjauh jangkuannya dengan pengisian bahan bakar dari Sukhoi lainnya, dimana setengah armada Sukhoi akan di isi oleh setengah Sukhoi lainnya.

Ancaman Rudal

Sukhoi memiliki 12 hard point (cantelan senjata), ini lebih banyak dari pesawat tempur lain. Fitur ini membuat Sukhoi mampu untuk membawa pack senjata yang mematikan, yaitu seluruh amunisi rudal dan bom pintar. Biro-biro senjata Rusia telah mengembangkan dengan baik berbagai macam rudal udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan -termasuk rudal jelajah- yang pada beberapa kasus kemampuannya belum bisa disamai senjata-senjata NATO. Sembilan puluh empat pesawat Hornet Australia ini akan sangat rentan terhadap Sukhoi yang melampaui jarak pandang rudal.

Australia juga khawatir dengan kerentanan platform gas dan aset industri lainnya di pesisir timur negara mereka. Defence Today menjelaskan "Dari sudut panjang senjata, sebuah rudal supersonik Raduga 3M-82/Kh-41 Sunburn, MBRPA 3M-55/Kh-61 Yakhont atau rudal jelajah subsonik anti-kapal Novator 3M-54E1 Alfa sangat efektif untuk melumpuhkan atau bahkan menghancurkan salah satu fasilitas besar dalam sekali serangan. Rudal ini didesain untuk membelah kapal perang kecil dan menimbukan kerusakan parah pada kapal perang besar (lihat test Yakhont yang dilakukan TNI AL). Kecelakaan industri dan kebakaran di pabrik petrokimia dan anjungan lepas pantai sangat mudah terpicu karena hal-hal kecil, dan dapat dipastikan sebuah serangan rudal ini dapat membuat kebakaran yang tak terkendali."

Kapal Induk AS Sebagai Sasaran Empuk

Kedatangan Sukhoi di Asia Pasifik juga menambah kerentanan terhadap kapal induk bertenaga nuklir milik AS. Militer Amerika sudah bersiaga, dimana CVNs (kapal induk dan pendukungnya) sudah dalam status siaga perang melawan Sukhoi.

Di masa lampau, kapal induk bertenaga nuklir, dilindungi oleh lingkaran kapal pendukung dan pesawat AWACS, dan tentu saja pesawat tempur mereka sendiri, mampu berlayar ke wilayah konflik mana saja tanpa rasa takut. Namun, itu sejarah.

Saat ini, semua kapal induk AS yang mencoba mendekati pantai China akan ditarget oleh Sukhoi berbasis darat dan akan menembakkan rudalnya pada jarak yang aman. Pada hakikatnya, lahirnya Flanker Sukhoi telah mengakhiri era diplomasi kapal-kapal perang Amerika.
Kemampuan Pilot

Angkatan Udara Australia bukan angkatan udara besar, namun mereka menganggap dirinya terlatih, dengan pilot-pilotnya yang suka berfikir bahwa mereka mirip dengan Maverick dari Top Gun. Mereka dilatih sesuai dengan standar barat yang diyakini bahwa ini akan menjadi faktor penentu dalam perang. Namun, keterampilan pilot, seperti halnya alutsista canggih, juga dapat diimpor. Pilot India, yang saat ini termasuk dalam jajaran pilot terbaik di dunia, kini melatih Angkatan Udara Malaysia. China dan Indonesia juga suatu saat akan menemukan aces udara sendiri untuk melatih pilot mereka, atau bisa saja mereka sudah menggenggam semua kemampuan Sukhoi di tangannya. Dalam sejarahnya, pilot-pilot pesawat tempur Indonesia termasuk salah satu pilot yang terbaik di dunia, bahkan menonjol di Asia.

Sebagai realisasi dan kesadaran mereka atas Flanker Sukhoi yang mendegradasi pertahanan dan keamanan Australia, akhirnya Australia memutuskan untuk mengakusisi pesawat tempur siluman dan menaruh pesanan untuk 100 unit F-35 JSF. Apakah ini akan mempengaruhi kedigdayaan Flanker Sukhoi? Ini masih cerita lain, belum jelas juga apakah Australia mampu mengakuisisi 100 F-35 mengingat harganya yang menggila. Untuk saat ini, Sukhoi 27 dan variannya masih superior dari fighter-fighter milik Australia.

* Pugachev Cobra adalah nama sebuah manuver pesawat tempur. Manuver ini adalah demonstrasi kontrolpitch, sudut serangan tinggi yang stabil, dan kemampuan mesin. Manuver Pughacev Cobra terdiri dari belokan yang sangat cepat yang dapat menghindari dari serangan, atau memposisikan diri untuk menyerang.  SUMBER : artileri.org

Rabu, 03 Juli 2013

AMANAT KAPOLRI

AMANAT KAPOLRI DALAM RANGKA
HUT POLRI KE-67 TANGGAL 1 JULI 2013

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Salam sejahtera bagi kita sekalian yang saya hormati :
para pejabat daerah, unsur pimpinan tni dan polri, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, serta hadirin dan segenap anggota polri yang saya cintai dan saya banggakan

Mengawali amanat ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat allah swt, tuhan yang maha kuasa, atas limpahan rahmat dan karunia-nya, sehingga pada hari ini, kita kembali dapat menggelar upacara peringatan ke - 67 hari bhayangkara tahun 2013,yang diselenggarakan secara serentak di seluruh tanah air, dalam suasana yang sederhana namun penuh khidmat. melalui kesempatan ini, selaku pimpinan polri, saya mengucapkan selamat memperingati hari Bhayangkara ke - 67 tahun 2013,


Kepada seluruh anggota dan keluarga besar polri, di manapun berada dan bertugas. terima kasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya, juga saya sampaikan atas pengabdian saudara, dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan, saudara tetap menunjukkan dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggi, sehingga dapat mewujudkan situasi kamtibmas yang tetap kondusif, dalam rangka mendukung pembangunan nasional. hadirin dan peserta upacara sekalian yang berbahagia,

Berbagai pengalaman selama perjalanan waktu 67 tahun ini, telah mematangkan karakter pengabdian untuk menjadikan polri lebih cerdas dan tegar, dalam mengemban tugas memelihara keamanan dalam negeri. kita patut bersyukur, beberapa prestasi dan pencapaian kinerja polri,dewasa ini telah mendapat apresiasi dari pemerintah, masyarakat, bahkan dunia internasional.

Beberapa kasus menonjol dan meresahkan telah berhasil kita ungkap seperti, kasus terorisme, narkoba, illegal logging, illegal mining, perdagangan dan penyelundupan manusia, premanisme, maupun berbagai event pengamanan agenda kegiatan berskala nasional, regional maupun internasional.

Sungguhpun demikian, harus kita sadari bahwa, di samping keberhasilan dan pencapaian tersebut, masih terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan, yang perlu segera kita perbaiki, terutama dalam upaya membangun kepercayaan publik. saat ini, kita masih dinilai belum mampu memberikan layanan secara optimal.

Selain itu, pada aspek pembinaan, masih ditemukan adanya oknum anggota polri yang melakukan pelanggaran disiplin, kode etik, maupun tindak pidana, sehingga menciderai nama baik dan menurunkan citra institusi. realitas ini menunjukkan bahwa, kita harus terus melakukan pembenahan di segenap aspek organisasi, untuk menghasilkan kualitaskinerja yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Selanjutnya, perlu kita pahami bersama bahwa, kesuksesan dan capaian polri dalam melaksanakan tugas, tidak terlepas dari bantuan, dukungan serta kerjasama dengan masyarakat dan seluruh stake holders.

Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya, kepada seluruh elemen masyarakat beserta instansi terkait, yang telah berpartisipasi mendukung pelaksanaan tugas polri.

Harapan saya, kiranya semua prestasi dan keberhasilan yang telah diraih selama ini, dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang.

Hadirin dan peserta upacara sekalian yang berbahagia, sebagaimana kita ketahui, bahwa tantangan tugas yang dihadapi polri, adalah residu permasalahan yang mengendap pada berbagai aspek kehidupan, kemudian mengalir dan muncul menjadi gangguan kamtibmas, dengan berbagai bentuk dan karakteristik yang beragam.

Hal ini menimbulkan konsekuensi bagi kita, untuk terus melakukan kerjasama dan kemitraan yang sinergis, dengan masyarakat serta seluruh elemen terkait, agar potensi dan gangguan kamtibmas yang ada dapat ditangani secara komprehensif, tuntas, dan tidak berkembang secara luas.

Guna memperkuat hubungan dan kerjasama di atas, polri bersama berbagai pihak telah menindaklanjutinya dengan menjalin kesepakatan bersama, antara lain tentang penghentian kekerasan fisik dalam mengatasi konflik sosial dan sistem peringatan dini, yang melibatkan sebelas kementerian serta lembaga, termasuk tni. kerjasama ini bertujuan, agar penanganan terhadap setiap akar permasalahan dapat berjalan efektif, terpadu sesuai dengan tugas dan fungsinya masing - masing.

Sehubungan dengan hal di atas, saya menilai sangatlah tepat, relevan, dan kontekstual, tema yang kita angkat pada peringatan ke-67 hari bhayangkara tahun 2013 ini, yaitu : "sinergitas kemitraan dan anti kkn, wujudkan pelayanan prima, penegakan hukum dan kamdagri mantap sukseskan pemilu 2014".

Tema ini merupakan representasi dari tekad dan semangat kita, untuk senantiasa bersama - sama dengan seluruh komponen bangsa dan negara, melakukan perbaikan, pembenahan serta berkomitmen menjadi lebih baik lagi, dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat.

Saya percaya, melalui komitmen bersama, dalam kerangka reformasi birokrasi yang saat ini sedang kita jalankan, saya yakin, jati diri sebagai bhayangkara sejati yang anti kkn, anti kekerasan, pelayan prima, serta penegak hukum yang profesional, akan semakin menguat dalam setiap diri insan bhayangkara. peran, sikap dan perilaku setiap anggota polri sekecil apapun, akan memberikan kontribusi yang signifikan, bagi terwujudnya polri yang dipercaya masyarakat, bermoral, modern dan patuh hukum.

Kualitas organisasi yang demikian ini, akan menjadikan polri sebagai institusi yang kuat dan solid, dalam mengemban amanah sebagai pemelihara kamtibmas, penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

Hadirin dan peserta upacara sekalian yang berbahagia,
terkait dengan persiapan kita dalam menghadapi agenda nasional pemilu 2014, perlu saya ingatkan, bahwa pentahapan kegiatan tersebut sudah dimulai sejak tahun 2013 ini, yang merupakan masa transisi sebelum memasuki pesta demokrasi tahun depan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka perkembangan dan dinamika politik, diprediksi akan semakin meningkat dan sarat dengan kepentingan, sehingga berpotensi menimbulkan benturan dan konflik dalam bentuk perselisihan, aksi kekerasan komunal, maupun kontak fisik antar kelompok massa berseberangan, yang dapat mengganggu pelaksanaan pemilu.

Menyikapi permasalahan di atas, seluruh anggota polri, selain tetap berpegang teguh dan berpedoman pada prinsip netralitas dan tidak memihak dalam penyelenggaraan pemilu, juga harus mampu menentukan langkah – langkah yang proaktif, sehingga potensi konflik yang ada, dapat dikelola dan diantisipasi sedini mungkin, agar tidak berkembang menjadi gangguan nyata.

Di samping itu, potensi ancaman lainnya yang juga memerlukan perhatian serius dari kita semua adalah, perkembangan aksi terorisme dan radikalisme yang hingga saat ini, meskipun telah dilakukan upaya penanganan, namun masih belum sepenuhnya mampu menanggulangi permasalahan tersebut secara tuntas.

Menghadapi hal ini, saya berharap untuk jajaran kewilayahan agar lebih memprioritaskan pada langkah pencegahan, dengan menginventarisir dan mereduksi faham - faham radikal yang berpotensi untuk berkembang di masyarakat, sehingga dapat meminimalisir potensi ancaman terorisme, yang mengganggu stabilitas kamtibmas.

Tentunya langkah ini menuntut kepedulian dan kerjasama secara menyeluruh dengan semua pihak, agar tindakan yang dilakukan dapat berjalan optimal.

Penanganan terhadap konflik sosial dan terorisme, sebagaimana di atas, lebih jauh perlu saya sampaikan, bahwa langkah perpolisian yang tepat, baik bersifat preemtif, preventifdan penegakan hukum harus dirancang dengan baik dan diimplementasikan dengan sungguh – sungguh.

Terkait dengan langkah penegakan hukum, perlu saya ingatkan, bahwa, selain didasarkan pada aspek legalitas, langkah ini juga harus mendapatkan legitimasi dari semua pihak, sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru, yang akan merugikan institusi polri.

Hal ini sejalan dengan intsruksi presiden nomor 2 tahun 2013 tentang penanganan gangguan keamanan dalam negeri, yang menitikberatkan pada penanggulangan terhadap konflik sosial dan terorisme, serta menegaskan pentingnya dilakukan kerjasama dengan semua unsur terkait, sehingga dapat menjamin terwujudnya keamanan dalam negeri yang kondusif, dalam mendukung kelancaran pembangunan nasional.

Hadirin dan peserta upacara sekalian yang berbahagia, sebelum mengakhiri amanat ini, saya ingin menyampaikan beberapa pesan dan instruksi kepada seluruh jajaran polri, sebagai berikut: 

Pertama : tingkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa, sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas.

Kedua : tanamkan terus kesadaran diri, bahwa profesi kepolisian yang saudara pilih, merupakan wujud pengabdian yang mulia kepada masyarakat, bangsa dan negara. oleh karena itu, tingkatkan kecintaan dan kebanggaan sebagai anggota polri, dengan memberikan pengabdian serta karya yang terbaik;

Ketiga : inventarisir permasalahan di lapangan dalam penanganan konflik sosial, dan tingkatkan kemampuan deteksi dini, terhadap berbagai kemungkinan terjadinya tindak kekerasan dan kriminalitas, serta upayakan pencegahannya secara maksimal. jika langkah pencegahan tidak berhasil, maka lakukan tindakan hukum yang tegas, guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat;

Keempat : tingkatkan kesiapsiagaan operasional, untuk mengantisipasi eskalasi perkembangan situasi yang meningkat secara cepat, agar kehadiran aparat kepolisian tidak terkesan terdadak, dalam menangani konflik komunal, maupun tindakan anarkis lainnya;

Kelima : optimalkan kemampuan personel jajaran polri, melalui pelatihan rutin yang sistematis, lengkapi dengan prosedur tetap yang jelas dan terukur, serta didukung dengan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan;

Keenam : kembangkan terus konsep polmas, yang berprinsip pada kesetaraan polri dengan masyarakat, pelibatan dalam penyelesaian masalah, pemberdayaan pengawasan eksternal, serta pertanggung-jawaban kepada publik, sehingga masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam memelihara keamanan dan ketertiban;

Ketujuh : tingkatkan kerjasama, koordinasi, dan komunikasi yang efektif antar penegak hukum, pengemban fungsi kepolisian dan segenap pemangku kepentingan sebagai implementasi dari pendekatan sinergi polisional, guna mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif, dalam rangka mensukseskan pemilu 2014;

Kedelapan : lanjutkan program reformasi birokrasi di jajaran polri, serta tingkatkan prestasi dan pencapaian kinerja tahun 2013, melalui pelayanan prima yang anti kkn dan anti kekerasan, guna menciptakan kamdagri yang mantap, dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional;

Kesembilan : kepada segenap unsur pimpinan polri di semua level, saya instruksikan untuk lebih memberikan keteladanan dan mempererat soliditas, baik internal polri maupun dengan tni, guna memastikan pelaksanaan tugas yang lebih efektif dan berkualitas, sesuai amanat konstitusi.

Saudara - saudara yang saya hormati, sebelum mengakhiri sambutan ini, secara khusus saya menyampaikan permohonan maaf kepada segenap komponen masyarakat yang ada, atas segala kekurangan polri dalam memberikan pelayanan.

di samping itu, kami tetap berharap adanya koreksi, teguran, dan pengawasan dari semua pihak, dalam rangka membangun dan menguatkan polri, agar ke depan semakin profesional, dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

demikian amanat saya, semoga tuhan yang maha esa, senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk - nya, kepada kita sekalian dalam melanjutkan dan meningkatkan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. “dirgahayu kepolisian negara republik indonesia” sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 1 Juli 2013

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Drs. TIMUR PRADOPO
JENDERAL POLISI

Senin, 01 Juli 2013

HUT BHAYANGKARA KE-67

SENKOM MITRA POLRI KAB. BEKASI

Tak terasa sudah 67 tahun kita lalui, begitu banyak pengalaman yang telah kita jalani. Baik Pahit, Manis dan getir telah kita lewati. Tidak sedikit kejadian-kejadian yang selalu menerpa Institusi Kepolisian ini, mudah-mudahan di hari yang bahagia ini Polri tetap Jaya, Semakin baik dalam melayani masyarakat.
jangan sampai muncul image yang tidak baik, buatlah pencitraan yang baik, yang positif, agar masyarakat dapat merasa terayomi.

Peringatan hari Bhayangkara tanggal 1 Juli 2013, bertepatan dengan tahun ketiga Grand Strategi Polri Tahap II yakni Partnership building yang dimulai sejak tahun 2011 merupakan kelanjutan daRi tahap pertama dimana perlu dibangun kerjasama yang erat dengan berbagai pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas Polri.

Senkom Mitra Polri Kabupaten Bekasi  mengucapkan
" Dirgahayu Bhayangkara ke-67 "



"Sinergitas Kemitraan dan Anti KKN, Wujudkan Pelayanan Prima, Gakkum dan Kamdagri Mantap, Sukseskan Pemilu 2014"


Mudah-mudahan Polri lebih profesional dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai instrumen kemanan yang mengayomi masyarakat dari berbagai lapisan.

Thank, Tetap semangat dan selalu waspada.

"Menembus Jarak Tanpa Batas"