Rabu, 03 Juli 2013

AMANAT KAPOLRI

AMANAT KAPOLRI DALAM RANGKA
HUT POLRI KE-67 TANGGAL 1 JULI 2013

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Salam sejahtera bagi kita sekalian yang saya hormati :
para pejabat daerah, unsur pimpinan tni dan polri, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, serta hadirin dan segenap anggota polri yang saya cintai dan saya banggakan

Mengawali amanat ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat allah swt, tuhan yang maha kuasa, atas limpahan rahmat dan karunia-nya, sehingga pada hari ini, kita kembali dapat menggelar upacara peringatan ke - 67 hari bhayangkara tahun 2013,yang diselenggarakan secara serentak di seluruh tanah air, dalam suasana yang sederhana namun penuh khidmat. melalui kesempatan ini, selaku pimpinan polri, saya mengucapkan selamat memperingati hari Bhayangkara ke - 67 tahun 2013,


Kepada seluruh anggota dan keluarga besar polri, di manapun berada dan bertugas. terima kasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya, juga saya sampaikan atas pengabdian saudara, dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan, saudara tetap menunjukkan dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggi, sehingga dapat mewujudkan situasi kamtibmas yang tetap kondusif, dalam rangka mendukung pembangunan nasional. hadirin dan peserta upacara sekalian yang berbahagia,

Berbagai pengalaman selama perjalanan waktu 67 tahun ini, telah mematangkan karakter pengabdian untuk menjadikan polri lebih cerdas dan tegar, dalam mengemban tugas memelihara keamanan dalam negeri. kita patut bersyukur, beberapa prestasi dan pencapaian kinerja polri,dewasa ini telah mendapat apresiasi dari pemerintah, masyarakat, bahkan dunia internasional.

Beberapa kasus menonjol dan meresahkan telah berhasil kita ungkap seperti, kasus terorisme, narkoba, illegal logging, illegal mining, perdagangan dan penyelundupan manusia, premanisme, maupun berbagai event pengamanan agenda kegiatan berskala nasional, regional maupun internasional.

Sungguhpun demikian, harus kita sadari bahwa, di samping keberhasilan dan pencapaian tersebut, masih terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan, yang perlu segera kita perbaiki, terutama dalam upaya membangun kepercayaan publik. saat ini, kita masih dinilai belum mampu memberikan layanan secara optimal.

Selain itu, pada aspek pembinaan, masih ditemukan adanya oknum anggota polri yang melakukan pelanggaran disiplin, kode etik, maupun tindak pidana, sehingga menciderai nama baik dan menurunkan citra institusi. realitas ini menunjukkan bahwa, kita harus terus melakukan pembenahan di segenap aspek organisasi, untuk menghasilkan kualitaskinerja yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Selanjutnya, perlu kita pahami bersama bahwa, kesuksesan dan capaian polri dalam melaksanakan tugas, tidak terlepas dari bantuan, dukungan serta kerjasama dengan masyarakat dan seluruh stake holders.

Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya, kepada seluruh elemen masyarakat beserta instansi terkait, yang telah berpartisipasi mendukung pelaksanaan tugas polri.

Harapan saya, kiranya semua prestasi dan keberhasilan yang telah diraih selama ini, dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang.

Hadirin dan peserta upacara sekalian yang berbahagia, sebagaimana kita ketahui, bahwa tantangan tugas yang dihadapi polri, adalah residu permasalahan yang mengendap pada berbagai aspek kehidupan, kemudian mengalir dan muncul menjadi gangguan kamtibmas, dengan berbagai bentuk dan karakteristik yang beragam.

Hal ini menimbulkan konsekuensi bagi kita, untuk terus melakukan kerjasama dan kemitraan yang sinergis, dengan masyarakat serta seluruh elemen terkait, agar potensi dan gangguan kamtibmas yang ada dapat ditangani secara komprehensif, tuntas, dan tidak berkembang secara luas.

Guna memperkuat hubungan dan kerjasama di atas, polri bersama berbagai pihak telah menindaklanjutinya dengan menjalin kesepakatan bersama, antara lain tentang penghentian kekerasan fisik dalam mengatasi konflik sosial dan sistem peringatan dini, yang melibatkan sebelas kementerian serta lembaga, termasuk tni. kerjasama ini bertujuan, agar penanganan terhadap setiap akar permasalahan dapat berjalan efektif, terpadu sesuai dengan tugas dan fungsinya masing - masing.

Sehubungan dengan hal di atas, saya menilai sangatlah tepat, relevan, dan kontekstual, tema yang kita angkat pada peringatan ke-67 hari bhayangkara tahun 2013 ini, yaitu : "sinergitas kemitraan dan anti kkn, wujudkan pelayanan prima, penegakan hukum dan kamdagri mantap sukseskan pemilu 2014".

Tema ini merupakan representasi dari tekad dan semangat kita, untuk senantiasa bersama - sama dengan seluruh komponen bangsa dan negara, melakukan perbaikan, pembenahan serta berkomitmen menjadi lebih baik lagi, dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat.

Saya percaya, melalui komitmen bersama, dalam kerangka reformasi birokrasi yang saat ini sedang kita jalankan, saya yakin, jati diri sebagai bhayangkara sejati yang anti kkn, anti kekerasan, pelayan prima, serta penegak hukum yang profesional, akan semakin menguat dalam setiap diri insan bhayangkara. peran, sikap dan perilaku setiap anggota polri sekecil apapun, akan memberikan kontribusi yang signifikan, bagi terwujudnya polri yang dipercaya masyarakat, bermoral, modern dan patuh hukum.

Kualitas organisasi yang demikian ini, akan menjadikan polri sebagai institusi yang kuat dan solid, dalam mengemban amanah sebagai pemelihara kamtibmas, penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

Hadirin dan peserta upacara sekalian yang berbahagia,
terkait dengan persiapan kita dalam menghadapi agenda nasional pemilu 2014, perlu saya ingatkan, bahwa pentahapan kegiatan tersebut sudah dimulai sejak tahun 2013 ini, yang merupakan masa transisi sebelum memasuki pesta demokrasi tahun depan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka perkembangan dan dinamika politik, diprediksi akan semakin meningkat dan sarat dengan kepentingan, sehingga berpotensi menimbulkan benturan dan konflik dalam bentuk perselisihan, aksi kekerasan komunal, maupun kontak fisik antar kelompok massa berseberangan, yang dapat mengganggu pelaksanaan pemilu.

Menyikapi permasalahan di atas, seluruh anggota polri, selain tetap berpegang teguh dan berpedoman pada prinsip netralitas dan tidak memihak dalam penyelenggaraan pemilu, juga harus mampu menentukan langkah – langkah yang proaktif, sehingga potensi konflik yang ada, dapat dikelola dan diantisipasi sedini mungkin, agar tidak berkembang menjadi gangguan nyata.

Di samping itu, potensi ancaman lainnya yang juga memerlukan perhatian serius dari kita semua adalah, perkembangan aksi terorisme dan radikalisme yang hingga saat ini, meskipun telah dilakukan upaya penanganan, namun masih belum sepenuhnya mampu menanggulangi permasalahan tersebut secara tuntas.

Menghadapi hal ini, saya berharap untuk jajaran kewilayahan agar lebih memprioritaskan pada langkah pencegahan, dengan menginventarisir dan mereduksi faham - faham radikal yang berpotensi untuk berkembang di masyarakat, sehingga dapat meminimalisir potensi ancaman terorisme, yang mengganggu stabilitas kamtibmas.

Tentunya langkah ini menuntut kepedulian dan kerjasama secara menyeluruh dengan semua pihak, agar tindakan yang dilakukan dapat berjalan optimal.

Penanganan terhadap konflik sosial dan terorisme, sebagaimana di atas, lebih jauh perlu saya sampaikan, bahwa langkah perpolisian yang tepat, baik bersifat preemtif, preventifdan penegakan hukum harus dirancang dengan baik dan diimplementasikan dengan sungguh – sungguh.

Terkait dengan langkah penegakan hukum, perlu saya ingatkan, bahwa, selain didasarkan pada aspek legalitas, langkah ini juga harus mendapatkan legitimasi dari semua pihak, sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru, yang akan merugikan institusi polri.

Hal ini sejalan dengan intsruksi presiden nomor 2 tahun 2013 tentang penanganan gangguan keamanan dalam negeri, yang menitikberatkan pada penanggulangan terhadap konflik sosial dan terorisme, serta menegaskan pentingnya dilakukan kerjasama dengan semua unsur terkait, sehingga dapat menjamin terwujudnya keamanan dalam negeri yang kondusif, dalam mendukung kelancaran pembangunan nasional.

Hadirin dan peserta upacara sekalian yang berbahagia, sebelum mengakhiri amanat ini, saya ingin menyampaikan beberapa pesan dan instruksi kepada seluruh jajaran polri, sebagai berikut: 

Pertama : tingkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa, sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas.

Kedua : tanamkan terus kesadaran diri, bahwa profesi kepolisian yang saudara pilih, merupakan wujud pengabdian yang mulia kepada masyarakat, bangsa dan negara. oleh karena itu, tingkatkan kecintaan dan kebanggaan sebagai anggota polri, dengan memberikan pengabdian serta karya yang terbaik;

Ketiga : inventarisir permasalahan di lapangan dalam penanganan konflik sosial, dan tingkatkan kemampuan deteksi dini, terhadap berbagai kemungkinan terjadinya tindak kekerasan dan kriminalitas, serta upayakan pencegahannya secara maksimal. jika langkah pencegahan tidak berhasil, maka lakukan tindakan hukum yang tegas, guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat;

Keempat : tingkatkan kesiapsiagaan operasional, untuk mengantisipasi eskalasi perkembangan situasi yang meningkat secara cepat, agar kehadiran aparat kepolisian tidak terkesan terdadak, dalam menangani konflik komunal, maupun tindakan anarkis lainnya;

Kelima : optimalkan kemampuan personel jajaran polri, melalui pelatihan rutin yang sistematis, lengkapi dengan prosedur tetap yang jelas dan terukur, serta didukung dengan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan;

Keenam : kembangkan terus konsep polmas, yang berprinsip pada kesetaraan polri dengan masyarakat, pelibatan dalam penyelesaian masalah, pemberdayaan pengawasan eksternal, serta pertanggung-jawaban kepada publik, sehingga masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam memelihara keamanan dan ketertiban;

Ketujuh : tingkatkan kerjasama, koordinasi, dan komunikasi yang efektif antar penegak hukum, pengemban fungsi kepolisian dan segenap pemangku kepentingan sebagai implementasi dari pendekatan sinergi polisional, guna mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif, dalam rangka mensukseskan pemilu 2014;

Kedelapan : lanjutkan program reformasi birokrasi di jajaran polri, serta tingkatkan prestasi dan pencapaian kinerja tahun 2013, melalui pelayanan prima yang anti kkn dan anti kekerasan, guna menciptakan kamdagri yang mantap, dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional;

Kesembilan : kepada segenap unsur pimpinan polri di semua level, saya instruksikan untuk lebih memberikan keteladanan dan mempererat soliditas, baik internal polri maupun dengan tni, guna memastikan pelaksanaan tugas yang lebih efektif dan berkualitas, sesuai amanat konstitusi.

Saudara - saudara yang saya hormati, sebelum mengakhiri sambutan ini, secara khusus saya menyampaikan permohonan maaf kepada segenap komponen masyarakat yang ada, atas segala kekurangan polri dalam memberikan pelayanan.

di samping itu, kami tetap berharap adanya koreksi, teguran, dan pengawasan dari semua pihak, dalam rangka membangun dan menguatkan polri, agar ke depan semakin profesional, dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

demikian amanat saya, semoga tuhan yang maha esa, senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk - nya, kepada kita sekalian dalam melanjutkan dan meningkatkan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. “dirgahayu kepolisian negara republik indonesia” sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 1 Juli 2013

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Drs. TIMUR PRADOPO
JENDERAL POLISI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar